Wednesday, September 28, 2011

What should I do to succeed

abdulazis80.com, sore-sore coba buka-buka email jaman dulu eh nemu tulisan bagus, khususnya buat teman-teman yang sedang bingung di tempat kerjanya, silahkan di baca ya, kisah lulusan kuliah yang baru mendapat pekerjaan dan seterusnya, moga bermanfaaat.




Setelah menyelesaikan kuliah, beberapa bulan kemudian Nova mendapat pekerjaan. Kini Nova baru dua bulan bekerja sebagai staf administrasi bagian penjualan. Ketika mendapat pekerjaan tersebut, Nova senangnya bukan main. Berarti kini dia bisa menghasilkan uang dari hasil kerjanya sendiri. Tidak lagi hanya meminta dari orang tua. Kini dia sudah bisa berdiri sendiri.

Ketika masuk, Nova diserahi tugas untuk mencatat beberapa hasil penjualan dari area Jakarta dan sekitarnya. Nova belum pernah bekerja sebelumnya. Tapi Nova ingin selalu belajar. Dia mempelajari catatan-catatan sebelumnya, bertanya kepada karyawan lain yang sudah berpengalaman dan juga bertanya pada atasannya.

Baru beberapa hari, atasannya sudah bisa melihat kemampuan Nova, maka dia pun mulai diserahi untuk mencatat laporan penjualan dari berbagai area lain juga. Selain itu Nova juga bertugas mengatur pengiriman barang pesanan dari pelanggan.

Kemauan belajar Nova sangat tinggi. Dia memang sering melakukan kesalahan, tapi perkembangannya terlihat jelas. Kalau dulu dia membuat satu faktur penjualan bisa salah terus menerus sehingga harus lima kali bolak-balik ke mejanya untuk memperbaikinya, kini dari 50 faktur paling-paling yang salah ketik hanya satu.

Hari demi hari, Nova semakin dipercaya untuk melakukan berbagai tugas. Dari membuat catatan penjualan, mengatur stok barang, hingga membuat laporan mingguan dan laporan bulanan. Dia sudah semakin terampil.

Tapi sayang, Nova tidak bisa menikmati pekerjaannya. Setiap hari Nova sangat gelisah. Tingkat ketegangan kerja yang dialami sangat tinggi. Setiap pulang kerja rasanya sudah habis tenaganya.

Baru hari ini Nova berbincang-bincang dengan sahabatnya masalah pekerjaan. Kalau dipikir-pikir, atasannya baik, rekan-rekan kerjanya juga baik semua, gajinya lumayan, pekerjaannya juga sebenarnya tidak sulit, tapi mengapa rasanya berat? Nova bingung.

Dari hasil diskusi tersebut Nova baru mulai bisa melihat masalah yang dihadapinya dengan lebih objektif. Masalahnya sebenarnya bukan dari pekerjaan atau lingkungan kerja, tapi lebih dari dirinya sendiri. Nova terlalu khawatir. Itu saja.

Sering takut

Nova sering merasa takut kalau-kalau dia melakukan kesalahan lagi. Dia sering berpikir apa yang akan terjadi kalau dia berbuat salah lagi. Apa jadinya kalau dia gagal. Bagaimana kalau setelah berbulan-bulan dia masih melakukan kesalahan yang sama. Bagaimana kalau pekerjaannya tidak selesai.

Bagaimana kalau dia tidak mampu menyelesaikan semua tugasnya. Bagaimana kalau dia tidak lulus masa percobaan. Bagaimana kalau dia dipecat. Bagaimana kalau jabatannya tidak membawanya ke pengembangan karier yang lebih baik.

Pikirannya dipenuhi berbagai kemungkinan negatif yang membuatnya selalu merasa was-was dan khawatir. Bahkan dia juga berpikir jangan-jangan dia diterima bekerja di situ karena tak ada calon lain. Bagaimana kalau dia sebenarnya kurang memenuhi syarat. Percaya dirinya berkurang.

Tapi kini Nova merasa lelah. Dia tidak ingin terus menerus merasa seperti ini. Dia ingin lepas. Dia ingin bekerja dengan gembira. Tapi bagaimana caranya? Nova sendiri tidak tahu bagaimana harus mengubah dirinya sendiri. Dia tidak tahu bagaimana menghentikan pikiran-pikiran yang penuh kekhawatiran seperti itu.

Sahabat Nova memberikan nasehat. Mulai dari awalnya dulu. Kesalahan yang dilakukan Nova berasal dari mana? Tentu saja pengalaman kerja yang masih sangat kurang. Mana mungkin orang yang baru mulai belajar, langsung bisa sempurna? Apakah seorang anak yang ingin belajar berdiri langsung bisa berdiri tegap dan tidak goyah? Mungkinkah ketika anak itu belajar berjalan, dia langsung bisa berlari? Semua proses belajar memerlukan waktu.

Nova sadar, dia memang kurang bersabar pada proses perkembangan dirinya sendiri. Dia ingin belajar untuk melalui proses belajar dengan lebih sabar.

Nova mencoba mengubah pertanyaan "bagaimana kalau saya gagal", menjadi pertanyaan yang lebih membangun yaitu "bagaimana caranya supaya saya tidak gagal". Nova bisa merasakan pertanyaan pertama telah menimbulkan perasaan khawatir yang semakin besar di hatinya. Lama kelamaan, Nova merasakan berkurangnya rasa percaya dirinya. Akibatnya sudah terasa lebih buruk karena motivasi dan semangat kerjanya menurun.

Pertanyaan yang baru dirasakan Nova lebih membuatnya fokus pada solusi. Dia kini memperbaiki cara kerjanya. Nova membeli beberapa buku untuk mencatat semua transaksi, penjualan, pengiriman, dan lainnya. Nova juga mengembangkan berbagai sistem pencatatan dan pendataan. Kini catatannya lengkap, tidak ada yang terlupa. Seluruh datanya mutakhir. Semua termonitor.

Kalau dulu dia pernah melakukan kesalahan, maka kini Nova selalu mencari ide-ide kreatif yang bisa membuatnya tidak melakukan kesalahan yang sama. Kalau pun ternyata gagal, dia akan mencoba untuk menerima kegagalan tersebut dan belajar lebih giat lagi agar hasilnya lebih baik. Do not ask "What if I fail"! Ask "What should I do to succeed"!

*Judul Asli : Khawatir dari milis resonansi
**Sumber: POTENSI DIRI - Khawatir oleh Lisa Nuryanti, Pemerhati Etika dan Kepribadian
***Sore hari menjelang pulang, Selatan Jakarta, 28-09-2011



No comments:

Post a Comment